Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah Tokopedia termasuk dalam kategori e-commerce atau marketplace? Sebenarnya, apa perbedaan antara e commerce dan marketplace?
Sudah tidak asing lagi mendengar nama-nama seperti Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak? Mereka merupakan perusahaan yang membuat berbelanja dan menjual barang secara online menjadi sangat mudah.
Banyak orang masih sering bingung membedakan antara marketplace dan e commerce. Meskipun keduanya sama-sama bertujuan untuk menjual barang secara online, ada perbedaan signifikan di antara keduanya. Mari kita pelajari perbedaan itu melalui kanal mediatoko.co.id.
Ada 5 Pembeda Antara E Commerce dan Marketplace
Jika diuraikan satu per satu, e-commerce, atau perdagangan elektronik, merujuk pada aktivitas jual-beli produk atau layanan melalui internet. Sementara itu, marketplace adalah platform online yang memungkinkan berbagai penjual untuk menawarkan produk atau layanan mereka kepada konsumen.
Terlihat jelas dan sudah paham? E-commerce lebih fokus pada aktivitas jual-beli. Sedangkan marketplace adalah platform yang memfasilitasi transaksi tersebut. Jadi, ketika membandingkan, sebaiknya kita melihat dari sisi platform e-commerce maupun marketplace.
Mari kita lihat lebih detail mengenai perbedaan antara e commerce dan marketplace dari beberapa aspek.
1. Pemasaran
Kalau e-commerce, penjual bertanggung jawab untuk memasarkan produk mereka sendiri menggunakan strategi SEO, iklan berbayar, media sosial, dan lainnya untuk menjangkau konsumen potensial.
Sedangkan marketplace, penjual bergabung dengan upaya pemasaran bersama yang dilakukan oleh marketplace untuk menarik lalu lintas ke situs mereka.
Meski begitu, penjual masih bisa memasarkan toko online mereka di platform marketplace melalui saluran lain, seperti membagikan link toko di media sosial, live chat platform, dan email.
2. Kepercayaan Konsumen
E-commerce lebih kepada merek-merek medium atau kecil. Sehingga kepercayaan konsumen bisa lebih sulit dibangun dibandingkan dengan marketplace.
Sedangkan marketplace memiliki kelebihan karena konsumen percaya dengan citra merek setiap platform yang sudah terkenal.
Fitur seperti ‘Mall’ atau ‘Official Store’ di marketplace memastikan bahwa produk yang dijual adalah original dari merek aslinya, membantu meningkatkan rasa aman konsumen terkait kualitas produk dan pembayaran
3. Kepemilikan dan Kontrol
E-commerce lebih memiliki toko sendiri setiap penjual. Tentu memajang produk, mengelola, tentukan harga langsung berinteraksi kepada konsumen. Sehingga penjual mengendalikan penuh terhadap tokonya, termasuk branding, tampilan maupun strategi marketingnya.
Sedangkan marketplace sudah menyediakan tempat bagi berbagai penjual untuk memajang produk mereka di satu tempat. Penjual harus mengikuti aturan, syarat, dan pedoman yang ditetapkan oleh pemilik platform, mencakup pembayaran hingga kualitas produk.
4. Diversitas Penjual
E-commerce lebih fokus pada satu penjual saja, yang berarti tidak ada diversitas penjual dalam satu toko online.
Sedangkan marketplace menampung penjual dari berbagai merek, memberikan pelanggan berbagai pilihan produk dalam satu tempat.
Hal ini memudahkan pembeli yang ingin melakukan transaksi untuk beberapa barang dari beberapa merek sekaligus.
Inilah Contoh E Commerce dan Marketplace
Mari kita lihat beberapa contoh dari e commerce dan marketplaceuntuk lebih memahami perbedaan antara keduanya.
1. E-commerce
E-commerce adalah toko online yang menjual barangnya sendiri langsung kepada konsumen. Beberapa contoh e-commerce adalah:
- com
- com
- Shopify
- BigCommerce
E-commerce ini beroperasi dengan menjual produk mereka sendiri tanpa perantara, berbeda dengan marketplace yang menampung banyak penjual.
2. Marketplace
Marketplace adalah platform yang menjadi wadah bagi berbagai penjual untuk memajang dan menjual produk mereka. Beberapa contoh marketplace adalah:
- Tokopedia
- Lazada
- eBay
- Shopee
- Amazon
Jika ada pertanyaan mengenai apakah Shopee termasuk e-commerce atau marketplace, jawabannya adalah marketplace. Shopee menyediakan tempat bagi berbagai toko online untuk berjualan.
Mana yang Lebih Baik, E Commerce dan Marketplace?
Menilai apakah e-commerce lebih baik daripada marketplace atau sebaliknya merupakan pertanyaan yang kompleks dengan banyak pertimbangan yang perlu Anda tahu. Mari kita teliti lebih lanjut dari beberapa sudut pandang antara e commerce dan marketplace.
1. Kemudahan
Memulai bisnis dengan bergabung di marketplace jelas lebih mudah daripada membangun platform toko online sendiri. Proses membangun platform e-commerce melibatkan banyak aspek, seperti sumber daya, tim terkait, dan integrasi sistem agar platform dapat berfungsi dengan baik.
Di sisi lain, menggunakan marketplace memerlukan beberapa langkah sederhana, seperti mendaftar toko, mengatur tampilan, mengunggah produk, menetapkan harga, dan mengiklankan.
2. Biaya
Dalam jangka panjang, e-commerce bisa lebih hemat dari segi biaya karena tidak perlu membayar komisi kepada pemilik platform seperti di marketplace. Meskipun demikian, biaya lain seperti maintenance, optimasi situs, dan biaya pegawai tetap perlu diperhitungkan.
3. Jangkauan
E-commerce memerlukan usaha yang besar untuk membangun merek dan jangkauan yang luas. Namun, jika berhasil, bisnis dapat lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.
Di sisi lain, marketplace memberikan exposure merek yang besar kepada penjual dengan memanfaatkan nama besar platform tempat mereka berjualan.
Namun, di dalam marketplace, penjual harus bersaing dengan banyak pesaing untuk menonjolkan merek mereka.
Kesimpulan
Mana yang lebih baik antara e commerce dan marketplace? Semuanya tergantung pada tujuan berbisnis Anda ingin mulai dari mana. Baik e-commerce maupun marketplace memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, pilihlah sesuai dengan kebutuhan dan strategi bisnis Anda.
Jika Anda ingin terus mempelajari tentang marketing dan bisnis, serta seputar e commerce dan marketplace kunjungi mediatoko dengan berlangganan newsletter untuk mendapatkan informasi terbaru.
